rawoeh - Versi handphone,mobile
http://mobile.dudamobile.com/site/rawoehblogspot

Menjelajah Teleskop Indonesia



"OBSERVATORIUM BOSSCHA
Teleskop atau teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.


"OBSERVATORIUM BOSSCHA
Pengertian teropong bintang adalah sebuah jenis peralatan yang digunakan untuk membantu pengindraan jauh guna mengamati keberadaan benda-benda yang ada di angkasa. Dengan demikian,
kita bisa melihat posisi sebuah benda di angkasa yang tidak bisa dilihat dengan menggunakan mata telanjang.

Observatorium Bosscha ini dibangun oleh pemerintahan Belanda melalui Nederlandsch Indisdhe Sterrekundige Vereniging atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Tujuan pendirian observatorium ini sendiri adalah untuk memajukan ilmu Astronomi yang ada di Hindia Belanda. Pembangunan lembaga penelitian ini dilakukan di atas tanah milik Karel Albert Rudolf Bosscha, yang merupakan bos perkebunan teh Malabar.
Selain menyumbangkan tanah, Bosscha juga berjanji untuk menyediakan dana guna membeli teropong bintang yang akan digunakan dalam lembaga penelitian tersebut. Itulah mengapa, lembaga ini kemudian disebut dengan Observatorium Bosscha, yang merupakan bentuk penghormatan atas jasa dari Karel Albert Rudolf Bosscha.

Pembangunan observatorium ini sendiri berlangsung selama lima tahun. Dimulai pada tahun 1923, dan diselesaikan pada tahun 1928. Setelah berdiri, observatorium ini melakukan publikasi internasional pertamanya pada tahun 1933.

Namun, seiring dengan berlangsungnya perang dunia ke II dimana Indonesia turut menjadi korban, maka kegiatan penelitian yang dilakukan lembaga tersebut kemudian turut dihentikan. Setelah perang dunia berakhir, observatorium tersebut mengalami kerusakan dan dilakukanlah renovasi total sehingga observatorium tersebut bisa kembali beroperasi.

Selanjutnya, pada tanggal 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan pengelolaan observatorium ini kepada pemerintahan Indonesia. Dan setelah Institut Teknologi Bandung berdiri pada tahun 1959, makan Observatorium Bossha dijadikan sebagai bagian dari ITB dan dimanfaatkan untuk kegiatan belajar dan penelitian secara formal.

Observatorium Bosscha sendiri pada saat ini memiliki lima buah teropong bintang yang mempunyai fungsi masing-masing. Kelima teleskop tersebut antara lain adalah teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Teleskop Schmidt Bima Sakti, Teleskop Refraktor Bamberg, Teleskop Cassegrain GOTO dan Teleskop Refraktor Unitron.

observatorium Boscha yang ada di Lembang, Jawa Barat.

Untuk teleskop yang terakhir ini, sering digunakan untuk melakuakn pengamatan pada kemunculan hilal atau bulan. Dimana hal ini biasanya terjadi pada saat memasuki bulan Ramadhan untuk menentukan awal dan akhir puasa. Sebab, sebagian besar rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam menggunakan kalender yang didasarkan pada peredaran hilal untuk menentukan hari-hari tersebut.


Nice to trip...Astrononism
Sejarah INA
wiki'reff